Samurai, atau dalam bahasa Jepang disebut
bushi atau buke adalah bangsawan militer abad pertengahan dan awal-modern
Jepang. Pada akhir abad ke-12, samurai menjadi identik dengan Bushi, kata itu
terkait erat dengan ksatria kelas menengah dan atas. Samurai mengikuti
seperangkat aturan yang kemudian dikenal sebagai Bushido. Walaupun samurai
masih kurang dari 10% dari populasi Jepang, ajaran mereka masih dapat ditemukan
hingga hari ini baik dalam kehidupan sehari - hari maupun dalam seni bela diri
modern Jepang. Bahkan senjata yang biasa digunakan para
samurai yang bernama katana masih dilestarikan oleh masyarakat Jepang hingga
saat ini.
Samurai adalah kebudayaan kuno dari bangsa Jepang, samurai memegang prinsip
kehormatan, pelayanan, kesetiaan dan balas dendam. Era samurai berakhir pada
masa revolusi Meiji pada akhir abad 19. Itu adalah sejarah singkat mengenai
samurai, sering kali terjadi kesalah pepahaman yang menyebutkan bahwa samurai
adalah pedang(katana). Namun nyatanya samurai adalah orang yang
memegang atau menggunakan beladiri pedang(katana).
Saigō Takamori memiliki nama kecil Kokichi alias Zenbei atau Kichinosuke
ini lahir di Kajiya-cho, Kagoshima-Joka, Domain Satsuma, 7 Februari 1827
dan meninggal pada tanggal 24 September 1877 di Yamashita-cho, Kagoshima-Fuka,
Prefektur Kagoshima, pada usia 50 tahun. Saigo adalah sosok samurai yang di
kabarkan sangat di puja dan agung, beliau adalah salah seorang tiga pahlawan
Restorasi Meiji yang menumbangkan Keshogunan Tokugawa.
Karier Takamori dimulai dari samurai kelas rendah di Domain Satsuma.
Prestasinya membuat Shimazu Nariakira yaitu tuannya memberikannya
kenaikan pangkat. Domain Satsuma adalah salah satu dari domain feodal terkuat
dalam sejarah Keshogunan Tokugawa yang memainkan peran penting dalam Restorasi
Meiji dan Pemerintahan Meiji. Domain Satsuma adalah domain terkaya nomor dua di
Jepang setelah Domain kaga.
Kariernya menanjak sejak membela pihak istana dalam Pemberontakan Hamaguri
1964. Ia membantu terbentuknya aliansi Satcho dan kembalinya kekuasan ke tangan
kaisar. Takamori menjadi salah seorang pemimpin dalam Perang Bodhin. Berkat
hasil negosiasi Takamori dengan Katsu Kaishu, Istana Edo bisa diserahkan dengan
damai.
Kariernya terus menanjak hingga menjadi jenderal angkatan darat kepala penjaga
istana (konoe totoku).Dalam hidupnya Takamori terlibat perang saudara,
perang ini adalah perang saudara terbesar di Jepang dan juga merupakan sebuah
pemberontakan yang dilakukan Takamori. Pemberontakan Satsuma disebabkan oleh
adanya perubahan sistem pada pemerintahan, yang menyebabkan kekecewaan para
samurai. Restorasi Meiji ingin menghapus segala bentuk samurai dan atributnya.
Pada Januari 1877, pasukan Angkatan Laut Jepang bergerak untuk menguasai kota
Kagoshima, sebuah kota utama milik klan samurai dari Satsuma. Tentara ini
disambut serangan oleh Takamori dan anak buahnya. Pasukan Takamori memakai
senjata api untuk melawan pasukan AL Jepang, tapi mereka masih memakai taktik
militer lama. Pasukan Takamori tidak meninggalkan atribut Barat, seperti
memakai meriam dan senjata api. Takamori pun yang berpangkat panglima perang
juga memakai baju militer ala barat. Saat stok senjata mereka habis, saat
itulah mereka memakai katana dan panah.
Pasukan Saigo Takamori yang terdiri dari 25 ribu hingga 40 ribu prajurit.
Namun, para samurai kalah jumlah dibandingkan dengan prajurit pemerintah.
Pertempuran berlangsung selama enam minggu, Saigō Takamori hanya memiliki
300-400 prajurit yang tersisa. Pada pertempuran terakhir, yaitu pertempuran
Shirōyama, Saigō mengalami luka berat. Saat beliau hampir tertangkap pasukan
pemerintah, Saigō melakukan seppuku pada 24 September 1877. Peperangan ini
merupakan akhir dari era samurai di Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran
Jepang meminta maaf dan memberikan gelar kemuliaan kepada Saigō Takamori
sebagai samurai yang terakhir. Saigo Takamori tewas dengan menjaga kehormatan
samurai.
Post a Comment