Pada abad ke-16, orang-orang Spanyol di New Spanyol (Mexico saat ini) mulai mendengar desas-desus mengenai "7 Kota Emas"
yang disebut "Cibola", kota yang terletak di seberang padang pasir, ratusan mil ke
utara. Cerita mengenai Cibola berawal dari orang Spanyol yang mendengar berita dari
ekspedisi Narvaez yang gagal, termasuk di dalam ekspedisi itu adalah Alvar Nunez Cabeza de Vaca, seorang petualang pencari wilayah baru dari Spanyol dan seorang budak Afrika bernama Esteban Dorantes atau yang lebih dikenal dengan Estevanico. Dalam expedisi tersebut mereka telah mendengar cerita dari
penduduk asli tentang kota dengan kekayaan yang besar dan tak terbatas. Sebuah lukisan karya Frederic 1898 Remington menggambarkan penjelajah
Spanyol Francisco de Coronado Vazquez pada tahun
1541 untuk menemukan dongeng Tujuh Kota Cibola. Ekspedisi yang berlangsung selama dua
tahun yang melintasi sekitar 4.000 mil (6.400 kilometer) dari Amerika
Barat. Pada akhirnya, tidak ada kota emas ditemukan.
Pada tahun 1539, seorang Biarawan Katolik Marcos de Niza, seorang imam
Fransiskan, melaporkan kepada petugas kolonial Spanyol di Mexico City
bahwa ia telah melihat kota legendaris Cibola di tempat yang sekarang
disebut New Spanyol. Hingga
Raja Spanyol Antonio de Mendoza mengirimkan ekspedisi mencari kota Emas
yang dipimpin oleh biarawan Perancis Marcoz de Niza, ekspedisi ini membutuhkan seseorang yang pernah datang ke Bumi Spanyol
Baru dan orang yang terpilih itu adalah Estevanico.
Di suatu tempat bernama Vacapa,
Marcoz mengirim Estevanico sebagai mata-mata untuk mencari kota Emas ,
sampai Estevanico bertemu dengan seorang biarawan yang pernah mendengar
cerita tentang Cibola. Estevanico terus berjalan tanpa Marcoz hingga menemukan Cibola, tetapi sayang
Estevanico dibunuh oleh Suku Asli Zuni yang mendiami Cibola.
Walaupun
Estevanico dibunuh, Marcoz mengaku berhasil menemukan Cibola, ia
mengaku melihat Cibola dari jarak jauh, dan menggambarkan rakyat disana menghiasi rumahnya
dengan perhiasan-perhiasan yang mewah, seperti mutiara
raksasa, zamrud, dan permata indah lainnya, bukan hanya itu tetapi juga
mereka menggunakan piring dari emas dan perak dan akhirnya ekspedisi tetap berlanjut, Raja Spanyol kembali mengirimkan pasukan untuk merebut kota Emas yang diberitakan oleh Marcoz.
Ekspedisi yang terbilang mahal tersebut telah gagal. Mereka hanya
menjumpai desa kecil sederhana. Kota yang telah digambarkan megah dan
mewah sama sekali tidak ditemukan. Hampir semua orang termasuk sang pimpinan ekspedisi kembali ke Mexico
dan terlilit hutang yang tidak sedikit. Kembalinya dari ekspedisi ini, sejumlah orang
tidak pernah pulih secara financial. Karena orang-orang
telah banyak kehilangan uang, dengan standar Spanyol mereka membutuhkan
kambing hitam, dalam hal ini sang kapten ekspedisi harus menerima beban
kesalahan.
Post a Comment