Sejarah Kerajaan Islam Ottoman dan Masa Keemasannya

Sejarah Kerajaan Islam Ottoman dan Masa Keemasannya
   Kerajaan Ottoman atau Turki Utsmaniyah adalah sebuah kerajaan yang lahir pada tahun 1453 setelah Mehmed II berhasil menaklukan Konstantinopel. Raja pertama bernama Usman Ghazi pada tahun 1299 berhasil menguasai wilayah Mediterania Timur dan Balkan. Dilanjutkan oleh putranya bernama Orhan, tahun 1300-an berhasil merebut kota Bursa yang menjadi kendali Byzantium, Romawi. Jatuhnya kota Bursa semakin memperlemah kekuatan Konstatinopel yang akhirnya jatuh pada masa pemerintahan Mehmed II tahun 1453. 


   Kerajaan Turki menerapkan syari’at islam dalam pemerintahannya, karena itu dikenal juga sebagai Kesultanan Turki atau Kekhalifahan Turki. Kerajaan Ottoman mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sulaiman al-Qonuni bin Salim atau terkenal dengan nama Suleiman the Magnificent (Suleiman yang Agung). Dalam masa pemerintahannya, Sultan Suleiman berhasil menjadikan Turki sebagai negara yang sangat kuat dan berkuasa. Ini terbukti dari luasnya wilayah kekuasaan Turki pada saat itu. Kekuasaan Turki pada masa itu melebar sampai negeri tetangga seperti Mesir, Iraq, Syiria dan Palestina.

   Berada di kawasan istana Topkapi, Istanbul, Turki, merasa takjub melihat kemegahannya, merinding menyaksikan keindahan arsitekturnya, dan jantung berderap lebih cepat membayangkan betapa agung dan jayanya kekhalifaan Islam terbesar sepanjang sejarah yang menakhlukkan wilayah di Asia dan Eropa pada masa itu. Istana dengan kemegahan seni arsitektur yang khas ini tersimpan peninggalan-peninggalan nabi Muhammad, keluarga, dan para sabahat yang berupa jubah, jejak kaki, pedang Rasulullah, tongkat nabi Musa, dan masih banyak berbagai peninggalan yang lain yang tersimpan aman di sebuah ruang bernama The Sacred Relics. Bangunan yang kini beralih fungsi menjadi museum yang dikunjungi turis baik domestik maupun mancanegara dulunya adalah tempat tinggal raja sekitar 400 tahun berkuasa dalam rentang tahun 1465-1860 dengan penghuninya 4000 orang sebelum akhirnya dipindah ke istana Dolmabache.

   Pada awal abad ke-18, modernisasi mulai menggerogoti idealisme kerajaan monarki yang berjaya berkat ketegasan rajanya. Reformasi konstitusional berhasil mengubah tatanan negara berupa wajib militer modern, pembaharuan sistem perbankan, dikriminalisasi kaum homoseksual, dan perubahan hukum agama menjadi hukum sekuler. Pelepasan wilayah terjadi di seluruh wilayah kekuasaan satu per satu, seperti Armenia, Bulgaria, Rumania, Serbia dan Montenegro, dan Hungaria. Pemerintah Utsmaniyah berusaha mencegah namun rupanya kekuatan militernya harus menelan rasa kekalahan.

   Pada masa Perang Dunia I, yang menjadi akhir kesultanan Ottoman, terjadi pergolakan perang Kemerdekaan Turki yang akhirnya dimenangkan oleh kaum Nasionalis dibawah pemimpin Mustafa Kemal Pasha tahun 1922. Berdirinya Republik Turki membuat raja terakhir kesultanan Mehmed VI meninggalkan negaranya. Istana Topkapi yang pernah menjadi kediaman raja berubah dan beralih fungsi menjadi museum, saksi bisu kejayaan kerajaan Islam Utsmaniyah berabad-abad silam.

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates