Shambala,
tempat misterius dari daratan Tibet yang berada diantara puncak-puncak Himalaya
yang tak terjamah, banyak penjelajah yang mencari tempat ini namun tak ada yang
tahu pasti dimana letaknya,menurut teks kuno “Zhang Zhung” Shambala identik
dengan Lembah Sutlej di Himachal Pradesh, sedangkan bangsa Mongolia
mengidentikkannya dengan lembah-lembah di Siberia Selatan. Bahkan Nazi pernah mengirim tim ekspedisinya
pada tahun 1930, 1934, 1938 untuk mencari Shambala namun tak menemukannya.
Sejak lama kerajaan ini dicari namun tidak pernah ditemukan wujudnya maupun
jejak lokasi pasti keberadaanya.
Shambala
berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “Tempat Kedamaian” atau “tempat
Keheningan”. Shambala sejatinya adalah sebuah kerajaan dan memiliki ibukota
bernama Kalapa. Menurut legenda hanya manusia-manusia yang berhati murni saja
yang dapat menemukan dan tinggal di tempat ini. Diceritakan bahwa tempat ini
adalah tempat dimana kebahagiaan dan kedamaian dapat terjalin dengan baik serta
cinta kasih dan kebijakanlah yang membimbing manusia disana agar dapat hidup
dengan rukun serta mencegah kerusakan hati dan penderitaan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Di negeri
Shambala pengetahuan penduduknya akan pengetahuan spiritual sangatlah mendalam,
kebudayaan, seni dan pengetahuan lainnya sangat maju dibanding dunia luar. Tak
sedikit orang yang beranggapan bahwa Shambala hanyalah sebuah simbol penghubung
antara yang nyata dan tidak nyata. Legenda Shambala berasal dari ribuan tahun
yang lalu dan kisahnya terdapat di berbagai teks kuno.
Kalachakra
adalah teks yang membahas Shambala pertama kali secara luas. Kalachakra mengacu
pada ajaran esoterik yang kompleks dalam agama budha di Tibet. Dikatakan bahwa
Shakyamuni Budha telah mengajarkan Kalachakra atas permintaan Raja Suchandra
Shambala. Kalachakra bernubuat bahwa kerusakan manusia diatas bumi adalah ideologi
materialisme.
Menurut
buku karya Edwin Bernbaum yang berjudul “The Way of Shambala” ada sebuah
kalimat yang bertuliskan "Sementara para penjelajah mendekati kerajaan
itu, perjalanan mereka menjadi semakin sulit dilihat. Salah satu pendeta Tibet
menulis bahwa peristiwa ini memang dimaksudkan untuk menjauhkan kota Shambhala
dari para barbar yang berniat untuk menguasainya". Kalimat ini sangat
berkaitan dengan ramalan Shambala.
Menurut
ramalan Shambala, manusia akan mengalami kerusakan tertahap ideologi dan
kemanusiaan. Ideologi materialisme akan menyebar diseluruh permukaan bumi, dan
ketika orang barbar berfikir untuk menaklukan pegunungan Shambala yang
bersalju. Mereka akan datang ke Shambala bersama tentara besar lengkap dengan
senjata-senjata mengerikan. Dan kemudian Raja Shambala akan muncul dengan
pasukan besarnya untuk mengalahkan kekuatan gelap dan mengantarkan Golden Age
diseluruh dunia.
Ada sebuah
kisah kuno di Tibet yang menceritakan kisah seorang pemuda yang ingin menemukan
Shambala. Ia telah melewati banyak gunung dan akhirnya menemukan sebuah gua.
Yang didalamnya terdapat seorang petapa tua yang kemudian terjadi perbincangan
diantara mereka.
“Kemanakah tujuanmu sampai engkau rela menjelajahi
salju yang tebal ini?” Kata si petapa.
Pemuda itu menjawab “Untuk menemukan tempat bernama
Shambala”.
Petapa itu berbicara lagi “Ah.., engkau sama sekali
tak perlu pergi jauh, karena sesungguhnya kerajaan Shambala ada didalam hatimu
sendiri”.
Beberapa
legenda mengatakan bahwa pintu masuk Shambala tersembunyi didalam biara yang
ditinggalkan di Tibet dan dijaga oleh makhluk yang dikenal sebagai Wali
Shambala. Karena kerajaan Shambala sangat sulit ditemukan akhirnya banyak yang
berfikir bahwa kerajaan Shambala terletak didunia lain, ada pula yang berfikir bahwa kerajaan
Shambala adalah sebuah simbol tempat dimana kebahagiaan dan kedamaian terjadi
dan tidak sedikit pula yang berfikir bahwa kerajaan Shambala hanya mitos dan hanya
sekedar cerita rakyat.
Baca artikel lainnya mengenai, Legenda Keberadaan Kota Emas EI Dorado.
Baca artikel lainnya mengenai, Legenda Keberadaan Kota Emas EI Dorado.
nice artikel gan paling suka nih sama ilmu-ilmu yang menmbah wawasan seperti ini
ReplyDelete